SOLOK KOTA – Wakil Wali Kota Solok Reinier,ST,MM menerima kedatangan 135 orang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Andalas, bertempat di Aula Bappeda Kota Solok, Selasa (2/7).
Turut hadir, Ketua LKAAM Kota Solok H.Rusli Khatib Sulaiman, Ketua Bundo Kanduang Kota Solok Sitta Novembra, Camat, lurah, serta OPD terkait.
Ketua rombongan mahasiswa KKN, Dekan FMIPA Unand Prof.Dr. Mansyurdin,MS dalam laporannya menyebutkan, Kota Solok sebagai salah satu Kota dari 15 kabupaten/kota di Sumatera Barat yang menjadi daerah tujuan KKN tahun ini. Selain itu, juga terbagi ke Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Maluku, serta KKK di luar negeri, Vietnam, Malaysia, dan Jepang.
Mahasiswa sebanyak 135 orang dari 15 fakultas akan melaksanakan KKN mulai tanggal 2 Juli sampai 10 Agustus 2019. “Untuk itu, kami ucapkan terimakasih kepada Pemerintah dan masyarakat Kota Solok yang telah bersedia menerima kunjungan mahasiswa KKN selama 40 hari ini,” sebutnya.
Ketua LKAAM Kota Solok H.Rusli Khatib Sulaiman menyampaikan selamat datang kepada mahasiswa peserta KKN. Kota Solok merupakan suatu daerah sangat unik, yakni nagari dalam kota, kota dalam nagari. Lembaga adat juga merasa bangga dan memberikan penghargaan kepada rektor dan pembimbing, karena Kota Solok telah dikunjungi mahasiswa KKN.
Kepada mahasiswa, H.Rusli mengingatkan agar tetap saling berkoordinasi, jangan lupa dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Selanjutnya, LKAAM dan Bundo Kanduang Kota Solok rutin mengadakan pertemuan bulanan, serta melakukan pencerahan nilai adat budaya untuk generasi muda rang mudo dan puti bungsu. “Nanti mahasiswa KKN akan kami bawa untuk mengikuti kegiatan adat di Kota Solok,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solok Reinier dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih dan memberikan apresiasi kepada 125 orang mahasiswa UNAND yang telah mengagendakan pelaksananaan KKN di Kota Solok, karena salah satu tujuan dan maksud dari kegiatan KKN adalah untuk menumbuhkan mental positif insan akademik untuk melakukan adaptasi dan kreasi konstruktif di bidang pengabdian masyarakat.
Berbicara tentang KKN dalam artian Kuliah Kerja Nyata merupakan sebuah upaya nyata yang berawal dari sebuah konsep keilmuan yang diimplementasikan dalam wujud pengabdian seorang insan educated dalam sebuah komunitas.
Untuk sebuah kesuksesan, setiap individu mahasiswa juga dituntut untuk mampu beradaptasi dan bersosialisasi secara aktif tidak hanya di lingkungan kampus saja. Bagaimanapun, faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan selaku mahasiswa yang sedang menimba ilmu di Perguruan Tinggi, adalah perkembangan mental dan kepribadian yang dipengaruhi oleh faktor eksternal atau faktor dari luar diri mahasiswa itu sendiri. Salah satunya adalah kemampuan berinteraksi secara mandiri dan aktif dalam suatu kegiatan yang menciptakan manfaat dan maslahat bagi lingkungan masyarakat.
Karena itu, Reinier berharap para mahasiswa KKN semua sudah memiliki formulasi yang jelas dan terarah sebelum melakukan kegiatan ini, seperti kerja nyata di lapangan sembari mencatat poin-poin ilmu praktis dalam lingkungan masyarakat. “Karena keilmuan mahasiswa tidak berhenti pada teori-teori saja, namun ada ilmu yang dapat langsung diterapkan khususnya bagi generasi muda atau mahasiswa, untuk ikut menciptakan kegiatan yang penuh manfa’at dan bermartabat di lingkungan masyarakat,” ujarnya.
Mahasiswa perlu belajar dari lingkungan Sosial sebagai wujud aktualisasi diri, tidak hanya terpaku dan berkutat dengan buku-buku ilmiah di kampus saja. Selanjutnya, mahasiswa sebagai agen penggerak perubahan, memegang tongkat estafet kepemimpinan di masa mendatang harus berperan aktif untuk menjadi pelopor terbentuknya perekonomian nasional yang tangguh. “Oleh karena itu, sudah saatnya dilakukan perubahan paradigma berpikir di kalangan mahasiswa dan pemuda yaitu dari pola pikir sempit, mencari kerja
setelah lulus kuliah menjadi pencipta lapangan kerja.
“Untuk itu, mahasiswa butuh belajar sebelum terjun di dunia kerja, perlu diawali dengan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi masyarakat untuk bisa menilai dan menganalisa dengan naluri akademisnya, KKN adalah salah satu wahananya,” lanjutnya.
Sejalan dengan itu, atas nama Pemerintah Kota Solok, Reineir mengajak seluruh mahasiswa yang akan terjun di masyarakat dalam rangka pelaksanaan KKN, untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat, terutama dalam bidang mental spiritual. Saat ini, pemerintah bersama masyarakat sedang berupaya membangun Kota Solok menjadi Kota Beras Serambi Madinah. “Walaupun KKN ini hanya berlangsung sekitar lebih kurang 40 hari, tetaplah berupaya mendukung seluruh visi dan misi Kota Solok dalam pembangunan terutama di bidang pembangunan mental spiritual masyarakatnya guna mewujudkan Solok selaku Kota Beras Serambi Madinah. Untuk itu, realisasikanlah konsep keilmuan saudara semua untuk bisa
memberdayakan masyarakat berbasis pada nilai-nilai akademis,” tutupnya. (Deni/HumasPro)
Crew : Deni, Eryx