SOLOK KOTA – Wakil Wali Kota Solok Reinier membuka kegiatan sosialisasi Replika Inovasi Daerah dan Pusat Jejaring Inovasi Daerah (Puja Indah), bertempat di Ruang Rapat Bappeda, Rabu (10/4).
Sosialisasi yang langsung menjadi nara sumbernya Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah Kementerian Dalam Negeri RI Drs. Safrizal ZA,M.Si disampaikan kepada seluruh Kepala OPD di lingkup Pemerintahan Kota Solok, serta turut dihadiri Balitbang Provinsi Sumatera Barat.
Wakil Wali Kota Solok Reinier dalam arahannya mengatakan, kewajiban oemerintah daerah dalam mendukung inovasi daerah ialah menumbuh kembangkan motivasi, memberikan stimulasi dan fasilitas, menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan dan sinergi unsur kelembagaan, sunber daya, serta jaringan IPTEK di wilayahnya.
“Untuk itulah, sosialisasi ini berguna bagi seluruh aparatur Kota Solok agar dapat memahami pentingnya penerapan inovasi daerah secara umum, dan Puja Indah oada khususnya,” sebut Reinier.
Reinier juga mengajak seluruh stakeholder terkait, agar bersatu padu bersama pemerintah dan masyarakat luas untuk terus menerus berusaha mencari terobosan-terobosan baru dalam upaya meningkatkan peran pemerintah Kota Solok terhadap kemajuan kota yang kita cintai ini.
“Inovasi daerah merupakan salah satu cara membuat Kota Solok semakin kuat, Kota Solok semakin hebat. Kami harapkan, setelah sosialisasi ini seluruh opd agar segera mengembangkan inovasinya,” tutup Reineir.
Dalam kesempatan itu, Kepala Balitbang Kota Solok Ir. Raflis dalam laporannya mengatakan, kegiatan sosialisasi ini adalah tindak lanjut MoU antara Pemerintah Kota Solok dengan BPP Kementerian Dalam Negeri RI, yang telah disepakati tanggal 18 Mei 2018 lalu.
Adapun tujuan ditetapkannya daerah percontohan penerapan Inovasi Daerah melalui pusat jejaring inovasi daerah (Puja Indah) ialah, memastikan ketersediaan dukungan regulasi dan kebijakan dalam penerapan inovasi daerah, memastikan terbangunnya komitmen para pemangku kepentingan, memastikan aplikasi berjalan dengan baik, memastikan integrasi antar komponen sistem berjalan dengan baik.
Selanjutnya, memastikan bisnis proses layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, memastikan terjadinya efisiensi dan perbaikan cara kerja serta layanan kepada masyarakat menjadi lebih mudah, serta terbangunnya kapasitas daerah dalan melaksanakan replika inovasi daerah dan menjadi rujukan negara.(Deni,Jamalis/HumasPro).