SOLOK KOTA – Wakil Walikota Solok Reinier,ST membuka kegiatan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat), bertempat di Aula SMP 5 Kota Solok, Sabtu (15/9).
Turut hadir pada kesempatan itu, Anggota DPR RI Komisi IX Dr.H.Suir Syam,M.Kes, Direktur Layanan Kefarmasian diwakili Kepala Subdit Manajemen dan Klinikal Farmasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) Dina Sintia Pamela,S.Si, A.Pt,M.Farm, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Hj.Ambun Kadri, Camat, Lurah serta ratusan masyarakat Kota Solok.
Dina Sintia Pamela dalam laporannya menyebutkan, kegiatan ini merupakan salah satu cara menyukseskan program nawacita yang direncanakan oleh Presiden RI Joko Widodo, yakni meningkatkan mutu pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Saat ini, Kementerian Kesehatan RI terus menyuarakan kepada masyarakat untuk pentingnya menghindari penyakit daripada mengobati penyakit. Oleh karena itu, kecerdasan masyarakat yang tercipta dari kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjaga kesehatan diri sendiri maupun kesehatan keluarga.
Selanjutnya, saat ini dalam masyarakat, tata cara penggunaan obat dan penyimpanan obat masih banyak yang kurang memahaminya. ” Untuk menekan angka masalah yang terjadi itu, semenjak tahun 2015 Menteri Kesehatan RI Nila.F.Moeloek mencanangkan GeMa CerMat ini,” ujarnya.
Gerakan ini pada intinya merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan kepedulian kepada cara penggunaan dan pemakaian obat yang baik. Pada Tahun 2016, sosialisasi GeMa CerMat ini sudah dilakukan pada 20 kabupaten dan kota yang ada di 18 provinsi, sementara tahun 2017 sudah dilakukan sosialisasi pada 82 kabupaten dan kota se Indonesia.
Kementerian Kesehatan juga telah menunjuk agent of change berasal dari Apoteker sebanyak 2892 orang, dengan jumlah peserta dari masyarakat sebanyak 17.700 orang. ” Nantinya, peran Agent of Change diharapkan dapat berperan membina masyarakat, dan sekaligus menjadikan dirinya sebagai Master Agent of Change Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Solok Reinier sangat mendukung baik kegiatan yang digagas Kementerian Kesehatan RI ini. kegiatan ini sangat dibutuhkan karena masyarakat Kota Solok khususnya masih banyak yang salah dalam menggunakan obat yang beredar di pasaran. “Kita harus menyadari, roh sosialisasi ini adalah untuk kepentingan kita bersama,” sebut Reinier.
Saat ini masih banyak kita temui kejadian yang menyebabkan kita tambah sakit atau sakit tak sembu karena salah dalam membeli dan meminum obat. Perilaku masyarakat penjual obat juga membuat masyarakat yang tidak paham akan terus menerus salah menggunakan obat.
“Untuk itu, melalui Dinas Kesehatan Kota Solok, kami meminta untuk segera melakukan pemeriksaan kepada toko-toko obat yang terindikasi menjual obat yang tidak sesuai syarat, peredaran obat di Kota Solok harus ada kontrol dari dinas kesehatan,” ujar Reinier.
Untuk itu, Reinier mengharapkan kepada para peserta untuk mengikuti sosialisasi ini dengan baik. Camat dan lurah juga harus turut serta membina lingkungan sehat, jangan hanya diam dan berserah diri kepada petugas kesehatan. ” Jika semua pihak sudah bekerjasama, maka kemungkinan akan ditemuinya masalah pasti akan kecil,” pesannya.
Pada kesempatan itu, Reinier kembali menghimbau kepada masyarakat Kota Solok untuk bersama memerangi narkoba. Jika ada saudara yang terindikasi narkoba silahkan lapor ke kesbangpol, kita obati dengan semua biaya ditanggung pemerintah. “Pemerintah Kota Solok dalam waktu dekat juga akan mengumpulkan seluruh lurah, serta camat untuk membahas pembangunan kampung bebas narkoba di Kota Solok,” tutup Reinier. (Deni/HumasPro).