Solok Kota – Wakil Walikota Solok Reinier,ST,MM membuka kegiatan Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan, bertempat di Aula Bappeda, Selasa (21/8).
Turut hadir pada kesempatan itu, Setda Kota Solok Rusdianto, Asisten II Setda Kota Solok Jefrizal, Kepala Dinas Pangan Propinsi Sumbar, Pokja ahli DPK Propinsi Sumbar, Kepala BPTP Propinsi Sumbar
Dr Fauzi arasy, Skm, Mkes yang merupakan pokja ahli DKP Kota Solok, Anggota Dewan Ketahanan Pangan Kota Solok ( perkopinda), serta Anggota Pokja Dewan Ketahanan Pangabn Kota Solok.
Kepala Dinas Pangan Kota Solok Ir.Kusnadi dalam laporannya menyebutkan, latar belakang rakor ini diadaan ialah melihat kondisi ketahanan pangan Kota Solok dan gizi lahan pekarangan untuk mendapatkan bahan makanan.
Tujuan rakor ini ialah meningkatkan kontribusi keterpaduan dan kontribusi antar institusi yang tergabung dalam dewan ketahanan pangan dalam upaya menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan Kota Solok. Selanjutnya, menyamakan persepsi Dewan Ketahanan Pangan dalam mengambil kebijakan terkait pembangunan ketahanan dan keamanan pangan Kota Solok, serta mencari pemecahan masalah penangan serta tindak lanjut yang menyangkut permasalahan keaman pangan yang terjadi di Kota Solok.
Adapun materi Gerakan keamanan pangan menuju indonesia berdaulat yang akan disampaikan oleh Kepala Dinas Pangan Sumbar, materi optimalisasi pemanfaatan perkarangan mendukung kemandirian pangan disampaikan oleh bapak Wakil Walikota Solok, dan materi mewujudkan Kota Solok sehat melalui percepatan penurunan angka stunting disampaikan olej pokja ahli DKP Dr fauzi arasy,SKM,MKes.
Sementara itu, Reinier dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kedatangan narasumber yang telah mengusai bidang ini. Kita akui, Kota solok memang tidak punya sumber daya alam, namun ada kebutuhan lainnya yang musti kita penuhi yakni ketahan pangan.
” Karena begitu pentingnya ketahanan pangan, saya berharap kita semua bisa mendapatkan sumber bahan untuk menginformasikan ke masyarakat akan hal ini,” sebut Reinier.
Sungguh sangat rugi sekali rasanya, kita semua memiliki perkarangan namun tidak bisa kita manfaatkan. Pekarangan merupakan lahan yang sangat pas untuk kita bisa memiliki bahan konsumsi yang ekonomis.
” Saat ini ketahanan pangan kita belum berada dilevel yang aman. Demi mengatasi masalah ketahan pangan ini, mari kita bersama-sama memanfaatkan perkarangan rumah demi menunjang kebutuhan pangan di keluarga sendiri,” Reinier mengakhiri. (Deni).