SOLOK KOTA – Penandatanganan prasasti dan pembukaan selubung oleh Wali Kota Solok H.Zul Elfian, menandai secara resmi beralihnya status dari Mushalla menjadi Masjid Hidayatul Akmal, bertempat di Tembok Laing, Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Jumat (2/8).
Turut hadir, Ketua Komisi I DPRD Kota Solok Yoserizal, Plt.Kakan Kemenag Kota Solok H.Afrizen, Asisten II Setda Kota Solok Jefrizal, Kabag Kesra Setda Kota Solok Heppy Dharmawan, Camat Tanjung Harapan Zulkarnaini, santri Pondok Pesantren Darut Thalib, tokoh masyarakat serta warga.
Wali Kota dalam arahannya, menyampaikan rasa terimakasih kepada segenap pihak yang telah bekerja keras dan ikhlas selama ini, berjuang dari awal sampai berdirinya Mushalla dan sekarang menjadi Masjid. Selanjutnya, saat ini semakin banyak masyarakat yang mewakafkan tanahnya untuk dijadikan Masjid. “Ini menandai peningkatan iman dan taqwa masyarakat Kota Solok sudah terlihat nyata, yakni dengan berjuang dalam agama Islam,” sebut wako.
Peningkatan iman dan taqwa masyarakat, juga tampak dari pertumbuhan jemaah masjid yang sangat luar biasa, salah satunya pelaksanaan Shalat Subuh berjamaah yang selalu penuh. Tak hanya itu, maghrib mengaji juga telah rutin dilaksanakan masyarakat Kota Solok. “Beberapa waktu lalu, rombongan juga telah mengunjungi salah satu keluarga di Kelurahan Tanah Garam yang rutin maghrib mengaji,” sebut H.Zul Elfian.
Wako juga mengingatkan kepada masyarakat, percuma Masjid sudah berdiri bagus dan indah namun sepi jemaah. “Untuk itu, mari tekadkan dalam diri seluruh masyarakat untuk senantiasa memakmurkan masjid,” ucap wako.
Sebelumnya, Plt.Kakan Kemenag Kota Solok H.Afrizen melaporkan, panitia Masjid Hidayatul Akmal telah melengkapi syarat untuk merubah status dari Mushalla menjadi Masjid. Masjid Hidayatul Akmal tercatat sebagai Masjid ke 56 (Lima Puluh Enam) yang ada di Kota Solok.
H.Afrizen mengajak, seluruh masyarakat untuk menjadikan Masjid sentral pembinaan umat di tengah masyarakat. “Selalu makmurkan Masjid, jadikan Masjid pilar membangun dan membina umat. Pendidikan, ekonomi, dakwah dan urusan lainnya dapat dibicarakan di Masjid,” ucap H.Afrizen. (Deni/HumasPro).
Crew : Deni, Eryx