Kamis, September 21, 2023

Satu-Satunya Kota dari Pulau Sumatera, Walikota Solok Presentasikan Inovasi dalam Rangka IGA Award 2018

Must Read

JAKARTA – Membanggakan, Kota Solok Kota Beras Serambi Madinah yang telah menasbihkan dirinya sebagai Kota Lumbung Inovasi di Provinsi Sumatera Barat, saat ini telah berhasil menjadi satu-satunya kota yang mewakili Pulau Sumatera dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2018 yang digagas oleh Kementerian Dalam Negeri RI.

Sebagai lumbung inovasi, Pemerintah Kota Solok telah berhasil menjadi salah satu kota sangat inovatif, dan masuk dalam 10 besar nominasi kota sangat inovatif di Indonesia yang akan berjuang mendapatkan penghargaan IGA Award tersebut. Innovative Government Award (IGA) merupakan penghargaan yang diberikan kepada pemerintah provinsi sebagai apresiasi atas inovasi daerah yang telah berhasil dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Penghargaan tersebut agar dapat mendorong kompetisi positif antar pemerintah Provinsi dan antar pemerintah kabupaten/kota meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam rangka peningkatan daya saing daerah dan peningkatan pelayanan publik untuk kesejahteraan masyarakat, Kementerian Dalam Negeri RI melalui Badan Penelitian dan Pengembangan kembali melakukan penilaian terhadap pengembangan inovasi daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

Berkenaan dengan pemberian penghargaan inovasi daerah (Innovative Government Award/IGA) Tahun 2018, hasil input data indeks inovasi daerah yang telah dilakukan, telah diperoleh 5 (lima) nominator provinsi sangat inovatif, 10 (Sepuluh) Nominator Kota sangat inovatif, 10 (sepuluh) nominator kabupaten sangat inovatif, dan 2 (dua) nominator kabupaten sangat inovatif berdasarkan klaster daerah tertinggal dan perbatasan.

Kota Solok yang masuk sebagai salah satu nominator, berkesempatan melakukan presentasi langsung. Walikota Solok H.Zul Elfian,SH,M.Si akan presentasi pada hari Senin (3/12), bertempat di Ruang Rapat Lantai II Gedung B Setjen Kemendagri. Adapun tim penilai pada presentasi tersebut ialah unsur dari Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Administrasi Negara (LAN), serta unsur akademisi.

Zul Elfian pada kesempatan itu, mempresentasikan karakteristik wilayah dan peluang/tantangan yang dihadapi pemerintah, latar belakang dan tujuan pemerintah daerah melakukan inovasi daerah, regulasi inovasi, strategi pemda melakukan inovasi dan pendanaan, proses menggerakkan OPD dalam berinovasi, serta masa penerapan inovasi.

Selanjutnya, jumlah inovasi dan sdm pengelola inovasi, dampak yang diperoleh dari inovasi daerah, potensi untuk direplikasi oleh daerah lain atau nasional, dan dokumentasi hasil inovasi daerah dan inovasi terbaik yang pernah dihasilkan dengan melihat deskripsi, foto dan video.

Perjalanan inovasi Kota Solok secara singkat, pada Tahun 2016 membentuk dan Mengoptimalkan Peran Badan Litbang. Pada Maret 2017 melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan LAN untuk Melaksanakan Laboratorium Inovasi Administrasi Negara (pola 5D), Pada tahap Drum UP, Diagnose, Design Kota Solok berhasil melahirkan 177 ide inovasi. Pada tahapan Deliver dan Display, ide kemudian tersaring menjadi 158 inovasi yang layak untuk di laksanakan. Pada Tahun 2017, Kota Solok telah Memperoleh INAGARA Award dari LAN RI, dan Tahun 2017 hingga 2018 ini sudah terlaksana 100 Inovasi dengan Perkiraan SDM pengelola sebanyak 300 hingga 350 orang.

Pada bulan Maret 2018, Pemerintah Kota Solok menandatangani MoU dengan Kemenristek Dikti yang berisi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Balitbang Kota Solok dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani Sereh Wangi. Selanjutnya, Penguatan SiDA untuk mendukung Peningkatan Daya Saing Produk, Daya Saing Bisnis dan Daya Saing Daerah. Bulan Mei 2018, kembali dilakukan MoU dengan BPP Kemendagri terkait program REPLIKASI INOVASI (Pusat Jejaring Inovasi Daerah) dengan mengikuti diklat pamong dan admin Puja Indah, serta mengevaluasi inovasi-inovasi yang akan direplikasi.

Lebih lanjut, pendanaan inovasi dilakukan dengan berbagai cara. Pada Laboratorium Inovasi, Pendanaan dilakukan secara Cost Sharing. 3 (tiga) Tahapan awal bersumber dari Anggaran LAN RI dan 2 (dua) tahapan akhir dari APBD Kota Solok. Sedangkan Ristek Dikti, dana fasilitasi untuk Mendukung kinerja Litbang dan Penguatan SiDA (Sereh Wangi) bersumber dari dana Kemenristek Dikti. Replikasi Inovasi dan Cost Sharing, seluruh biaya Diklat ditanggung oleh BPP Kemendagri dan Biaya SDM ditanggung oleh APBD Kota Solok.

Adapun dampak positif inovasi ialah ASN/OPD Menjadi lebih termotivasi dan mudah berinovasi, OPD keluar dari budaya busines as usual (terjebak dalam rutinitas), Pelayanan Publik lebih baik, serta peningkatan kinerja dalam bentuk efektifitas dan efesiensi anggaran.

Seperti diketahui, hasil konvensi inovasi Kota Solok terdapat 10 inovasi terbaik yang akan dipresentasikan oleh Wako Solok Zul Elfian. Adapun inovasi itu ialah PSC 119 SMASH CARE’S dari Dinas Kesehatan. Integrasi layanan PSC 119 smash care’s dilakukan secara berkesinambungan dan komprehensif, mendekatkan layanan ke Masyarakat, serta dana pendamping untuk yang belum tercover di BPJS Kesehatan.

Inovasi ANAK DENAI (Antar Baca, Tarik, Digilir Dengan yang Lain) dari Dinas Perpustakaan dan Arsip. Inovasi ini tanpa anggaran dan sudah dilakukan 4 Kelurahan di Kota Solok. Setiap kelurahan 2 RT, dan setiap RT ada 25 Kepala Keluarga yang melaksanakan Program Buku Bergulir. Paket tas buku berisi 5 buku sesuai kriteria usia, yakni Ayah, Ibu, Remaja, Anak‐Anak dan Balita. Setiap rumah Buku Bergulir diberikan Stiker Bulir. Adapun peningkatan penggunakan buku dimulai dari 8.000 dan sekarang telah menjadi 18.000 buku. Inovasi ini bekerjasama dengan Yayasan Gemar Membaca, adapun hasil evaluasi inovasi ini, 80% peserta meminta untuk dikirim buku sesuai dengan minat masyarakat.

TAPASO JARWO (Taman Padi Solok Jajar Legowo) dari Dinas Pertanian, Gerakan Masyarakat untuk Jarwo, hingga saat ini sudah ada 30-60 % petani menggunakan metode Jarwo. Hasilnya, peningkatan produkasi dari 16.150 menjadi 17.350 Ton. Dengan metode jarwo menjadikan pemandangan sawah menjadi lebih indah dan memungkinkan potensi Agro wisata, serta inovasi ini tanpa anggaran. Inovasi LAGI SENANG (Kelas Gizi Anak Sehat Cemerlang) dari Puskesmas Tanah Garam, Inovasi ini bertujuan untuk mengatasi kasus kurang gizi. Dulu uang makan tambahan diberikan kepada orang tua, dan sering disalahgunakan untuk hal yang lain. Namun saat ini, Makanan Tambahan langsung diberikan kepada Balita melalui kelas Gizi, yang dimasak oleh kader dan masyarakat sekitar. Pemberian Makanan tambahan di kelas setiap hari selama 10 hari berturut-turut. Hasilnya terdapat peningkatan berat badan balita sesuai harapan. Dulu untuk tambahan berat badan 3 ons selama tiga bulan, namun sekarang hanya 10 hari bahkan bisa lebih dari 3 ons. Manfaat lainnya adanya permainan untuk anak‐ anak di kelas gizi.

Inovasi SIMESRA (Sistem Informasi Pemesanan Ruang Rapat) dari Dinas Kominfo. Dahulu terdapat ruang rapat favorit, sehingga pemesanan ruang rapat seringkali “kres” antara OPD satu dengan yang lainnya. Saat ini, penggunaan ruangan rapat yang lebih maksimal dari yang sebelumnya kurang temanfaatkan. Inovasi TERAS (Terminal Sehat) dari Puskesmas KTK. Inovasi ini juga tanpa Biaya, dengan menyediakan Pos Puskesmas Kecil di Terminal. Inovasi dilakukan untuk pemantauan awal atas penyakit generatif atau Metabolik. Dari pelaksanaan inovasi ini, terdapat fakta rendahnya kunjungan masyarakat terminal berkunjung ke puskesmas sehingga penyakit yang dialami masyarakat tidak teratasi sempurna, fakta tersebut diperparah dengan kesadaran atas kesehatan masyarakat yang rendah. Inovasi ini bersifat proaktif dengan mendatangi masyarakat ke terminal, adapun kemanfaatan inovasi ini adalah telah terpetakannya jenis penyakit di lingkungan terminal.

Inovasi SALURAN AMAN (1 Kelurahan 1 Taman) dari Kecamatan Tanjung Harapan. Inovasi ini bertujuan untuk menciptakan 1 taman pada setiap kelurahan, Program ini melibatkan partisipasi masyarakat dan swasta. Saat ini telah terdapat 2 (dua) taman yang telah dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Inovasi Aku Bangga Menjadi Sang Pelopor dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Inovasi ini bertujuan untuk menurunkan pertumbuhan penduduk Kota Solok dengan memanfaatkan keluarga ASN sebagai kader KB. Pada prosesnya, dibuat PIN berbeda warna yang mengidentifikasikan perbedaan jumlah anak. Pin Merah menandakan keluarga tersebut punya 5 atau lebih anak, Pin Kuning menandakan keluarga tersebut punya 3‐4 anak, dan Pin Hijau menandakan keluarga tersebut punya kurang dari 3 anak. Inovasi ini juga memberikan reward sebesar Rp. 200.000, untuk yang bersedia untuk vasektomi dan Rp. 150.000, untuk para kader.

Inovasi PAGAR WISATA (Pengambangan Nagari Mandiri Pangan Mendukung Agrowisata) dari Dinas Ketahanan Pangan. Inovasi ini dilaksanakan pada Nagari Payo, Inovasi ini melibatkan lokal wisatawan domestik nagari. Inovasi PAGAR WISATA mampu membuka potensi wisata baru yakni Agrowisata. Inovasi SCANDAL TALAK (Scan Dokumen Supaya Tidak Hilang) dari Bagian Organisasi Setda Kota Solok. Inovasi ini melakukan Scan Dokumen Antisipasi Hilang. Sebelumnya, dokumen yang masuk pada bagian organisasi seringkali hilang bentuk dokumen fisiknya. Inovasi ini bermanfaat untuk menertibkan dan menyimpan riwayat dokumen dalam bentuk CD. (Deni/HumasPro).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest News

RSBG Usai, Wali Kota Solok, Wawako Pimpin Goro Bersihkan Hamparan Sawah Solok

SOLOKKOTA - Kharisma Event Nusantara (KEN) Rang Solok Baralek Gadang (RSBG) telah resmi berakhir. Gelaran yang dilakukan sejak 16...

More Articles Like This