Satu lagi destinasi wisata muncul di Kota Solok berkat kreatifitas seorang warga. Ujang yang kini berusia 56 tahun ini menuangkan gagasannya melalui lahan yang ia miliki. Lahan yang semula merupakan ladang semangka ia sulap menjadi objek wisata dengan konsep jadul yang bernama “Puncak Klasik”.
Puncak Klasik, kini menjadi lokasi berswafoto oleh sebagian wisatawan lokal, bahkan pengunjung Puncak Klasik tidak hanya berasal dari Kota dan Kabupaten Solok bahkan wisatawan yang datang dari Dharmasraya, Padang, dan Bukittingi.
Menurut Ujang, objek wisata tersebut mulai dibuka sejak awal tahun 2016. Pengunjung dari berbagai daerah di Sumatera Barat sengaja datang untuk berselfie disana. “Kalau hari libur, sehari bisa mencapai 400 hingga 500 orang pengunjung. Hari biasa juga bisa 200 orang yang datang,” kata ujang.
Tren swafoto di tempat wisata menjadi pilihan saat ini bagi para pecinta destinasi liburan, terutama tempat-tempat baru. Hal tersebut menjadi sejumlah lokasi wisata menempatkan tempat berswafoto untuk menarik minat wisatawan. Hanya bermodalkan sebuah smartphone, apa saja bisa dibagi melalui media sosial.
Tren itu pula yang dimanfaatkan oleh para pemilik destinasi wisata menjadi sebuah peluang usaha. Bermula dari banyaknya anak muda melakukan swafoto di mobil dan motor yang ditempatkan di ladang semangka miliknya, muncul ide untuk membuat objek wisata berkonsep jadul yang bernama ‘Puncak Klasik’.
Puncak Klasik yang ada di kawas-an Tembok, Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok ini kini menjadi pilihan bagi warga yang ingin menikmati liburannya. Pantauan di lokasi, terlihat sebuah mobil klasik landrover keluaran 1944 GL 100 yang sudah dimodifikasi dan juga sepeda ontel. Benda-benda tersebut menjadi objek favorit untuk berfoto ria bagi pengunjung.
Disana juga ada pondok yang terbuat dari ilalang dan dijadikan daya tarik Puncak Klasik. Dari puncak ini, pengunjung bisa menikmati suasana hening yang jauh dari kebisingan sibuknya Kota Solok. Dari lokasi yang tak jauh dari SMAN 4 Kota Solok ini juga tampak bentangan suasana kota alam Bareh Solok dengan masjid Agung Al Muhsinin tampak megah dengan 4 menaranya yang menjulang ke langit.
Untuk bisa menikmati Kota Solok dari ketinggian dalam balutan nuansa klasik, pengunjung hanya dipungut biaya Rp.5.000, itu sudah termasuk biaya parkir yang dikelola oleh pihaknya. Dia juga bertekat akan mengembangkan objek wisata tersebut dan menambah sejumlah fasilitas menarik demi memuaskan pengunjung.
Para pengunjung bisa menikmati suasana Puncak Klasik ini sejak pagi hingga matahari terbenam. Dengan didampingi 2 orang karyawan, para pengunjung akan merasa terjaga keamanannya selama menikmati libur.