SOLOK KOTA – Wali Kota Solok H. Zul Elfian diwakili Sekretaris Daerah Kota Solok Rusdianto secara resmi membuka peringatan Hari Krida Pertanian ke 47, Hari Koperasi ke 72 dan Harganas ke 26 tingkat Kota Solok Tahun 2019, bertempat di Gedung Kubung Tigo Baleh, Selasa (3/9).
Peringatan Hari Krida Pertanian ke 47 mengangkat tema SDM dan Infrastruktur menuju pertanian berdaya saing. Hari Koperasi ke 72 dengan tema reformasi total koperasi di era revolusi industri 4.0, serta Hari Keluarga Nasional ke 26 dengan tema hari keluarga, hari kita semua.
Tampak hadir, Ketua LKAAM Kota Solok H.Rusli Khatib Sulaiman, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Solok, Kepala OPD terkait, Camat, Lurah, RW/RT, kepala sekolah, guru pembimbing, Ketua KTNA, pengurus kelompok tani, Gapoktan, Pokdakan, serta P3A/GP3A.
Sekda Rusdianto dalam sambutannya mengatakan, dalam rangka mewujudkan visi pemerintah dalam pembangunan koperasi dan UMKM Kota Solok yang nantinya diharapkan mampu bersaing dalam menghadapi tantangan ekonomi global, perlu ditingkatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dibidang ekonomi, salah satunya diawali dengan peningkatan pembinaan dan pemahaman koperasi sejak dini, dengan harapan koperasi dapat dipahami sebagai wadah ekonomi masyarakat dan berjalan sesuai dengan cita-cita UUD Tahun 1945 pasal 33.
Selanjutnya, rasa gembira juga diucapkan karena koperasi secara bertahap mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, baik dari jumlah anggota, jumlah permodalan, volume usaha, total asset serta surplus hasil usaha. Perkembangan koperasi tersebut dapat dicapai karena adanya pembinaan pemerintah dan semangat juang yang sungguh-sungguh dari kalangan gerakan koperasi itu sendiri dalam mengelola usaha koperasinya, namun dari sisi lain yang sangat penting dilakukan ialah pelaksanaan demokratisasi dalam koperasi yaitu pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang harus dilaksanakan tepat waktu yaitu paling lambat bulan Mei setiap tahunnya. Untuk Mei 2019, persentase pelaksanaan RAT Koperasi telah mencapai 73,68% atau 28 Koperasi dari 38 Koperasi aktif yang ada di Kota Solok.
“Pemerintah mengharapkan partisipasi aktif gerakan koperasi untuk mau lebih bersemangat lagi dalam meningkatkan kemampuan diri demi perkembangan koperasi kearah yang lebih baik,” sebutnya.
Peringatan Harganas ke 26 diharapkan dapat menjadi momentum dan pemacu bagi keluarga Indonesia untuk terus menerus berupaya meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga agar dapat menghasilkan generasi yang berkualitas. Pemko Solok juga mengucapkan terimakasih atas prestasi yang diraih terkait program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga, sehingga membawa nama baik Kota Solok.
Pada peringatan Hari Keluarga tingkat Nasional beberapa waktu lalu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Solok telah menerima penghargaan Manggala Karya Kencana. Penghargaan itu merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah pusat di bidang Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
“Semoga dengan peringatan Harganas ke 26 tahun 2019 ini juga dapat dijadikan daya ungkit bagi sinergitas antara BKKBN, Tim Penggerak PKK dan pemerintah daerah dalam rangka membangun bangsa mewujudkan Indonesia Sejahtera,” ujar Rusdianto.
Sementara itu, Hari Krida Pertanian juga menjadi wujud apresiasi dan penghargaan kepada petani, peternak dan pekebun yang telah bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menghasilkan berbagai komoditas produk pertanian yang berdaya saing.
Rendahnya minat pemuda untuk menjadi petani karena stigma masyarakat yang menganggap pertanian adalah sektor yang miskin, kotor dan sangat melelahkan, sehingga untuk menarik pemuda diupayakan oleh pemerintah menjadikan petani Indonesia memjadi petani modern yang bercitra sejahtera dan mensejahterakan.
Untuk mewujudkan capaian-capaian dalam program pembangunan pertanian di Kota solok, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas turut menjadi faktor penting dalam upaya mencapai sasaran akhir dari pembangunan pertanian tersebut. Kedepannya, pertanian akan lebih berorientasi pada modernisasi model pertanian dan akan lebih banyak menggunakan alat dan mesin yang notabene akan berakibat berkurangnya tenaga manusia di sektor pertanian. Tetapi, disinilah dibutuhkan generasi milenial yang mempunyai kompetensi yang luar biasa. Jumlah boleh berkurang, tetapi SDM nya profesional dan siap menghadapi tantangan global.
“Dengan peringatan Hari Krida Pertanian ke 47, diharapkan tidak sekedar bermakna seremonial belaka. Namun benar-benar dapat memberikan semangat dan motivasi bagi masyarakat pertanian Kota Solok untuk mengembangkan pertanian lebih maju dan mensejahterakan masyarakat,” tutup Rusdianto. (Deni/HumasPro)
Humas Crew : Deni, Eryx, AK 21