SOLOK KOTA – Puncak peringatan Hari Kartini ke-140 dan Hari Kesatuan Gerak PKK di Kota Solok berlangsung meriah. Kegiatan yang bertempat di Gedung Kubuang Tugo Baleh tersebut dimeriahkan dengan paduan suara, Rabu (24/4). Peringatan ini juga dilaksanakan seminar Penguatan Kepribadian Perempuan Dalam Organisasi dan Lomba Pidato.
Acara tersebut mayoritas di padati oleh Kartini Kota Solok, yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Rusdianto, S.IP, MM yang ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng. Peringatan Hari Kartini dan HKG tahun ini mengambil tema “Perkuat Advokasi Saksi Nyata untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan Formal Perempuan”.
Sekretaris Daerah Rusdianto dalam sambutannya mengucapkan Selamat Hari Kartini ke-140 dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-47.
“Selamat Hari Kartini ke-140 dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-467 bagi seluruh perempuan di Kota Solok, semoga semakin maju lagi perempuan di Kota Solok ini” ungkap Sekda.
Dan Lagi tambah Rusdianto, peringatan ini merupakan pengingat kita akan jasa Ibu Kartini dalam memperjuangkan perempuan. “semoga dengan moment yang baik ini, semakin banyak perempuan-perempuan di Kota Solok ini memiliki sifat, karakter serta semangat Kartini, dalam meningkatkan perannya demi kemajuan Masyrakat, Daerah dan Negara” tuturnya.
Disisi lain Ketua TP-PKK dalam hal ini diwakili oleh Ny. Eli Umar berharap dalam sambutannya Peringatan Hari Kartini dan Kesatuan Gerak PKK bukan seremonial belaka, namun lebih kepada upaya meningkatkan sinergitas dan koordinasi antar Pengurus dan Kader PKK serta hubungan PKK dengan masyarakat dan pemangku adat kepentingan dalam mendukung terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
“Mari sama-sama menjabarkan sinergitas kedalam program yang terarah, berorientasi kedepan dan bermanfaat bagi masyarakat”kata Eli.
Tak hanya itu, Ketua Pelaksana Ria Rusdianto dalam laporannya ungkap beberapa tujuan dari kegiatan tersebut meliputi agar kaum perempuan di Kota Solok dapat menggelorakan kembali, semangat perjuangan kartini ke segenap komponen masyarakat, turut serta dalam mengisi kemerdekaan dalam membangun serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Ikut mengobarkan kembali semangat Kartini sebagai titik awal perjuangan kaum perempuan dalam mengatasi berbagai hambatan dan tantangan di segala bidang kehidupan kehidupan, serta lebih mendorong peran perempuan dalam kepedulian sosial terhadap sesama, dengan tidak melupakan peran sebagai seorang istri dan sebagai seorang ibu dalam mengasuh, mendidik anak, mengurus rumah tangga serta menjaga kehormatan keluarga. (Suci/HumasPro)